Profil Desa Ngampeldento

Ketahui informasi secara rinci Desa Ngampeldento mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Ngampeldento

Tentang Kami

Profil Desa Ngampeldento, Salaman, Magelang. Mengungkap potensi besar agroforestri kopi, rintisan ekowisata, serta kondisi geografis dan sosial masyarakat di lereng perbukitan yang subur dekat Candi Borobudur.

  • Pusat Agroforestri Kopi

    Desa Ngampeldento merupakan pusat pengembangan sistem agroforestri kopi hutan rakyat, yang tidak hanya menjadi tulang punggung ekonomi tetapi juga memiliki nilai ekologis tinggi dalam penyerapan karbon.

  • Rintisan Ekowisata

    Melalui destinasi seperti Bumi Perkemahan Nirwana Lokajaya, desa ini mulai merintis sektor pariwisata berbasis alam yang memanfaatkan keindahan lanskap perbukitannya.

  • Ketangguhan Geografis

    Terletak di wilayah perbukitan yang subur namun rawan bencana, masyarakat Ngampeldento hidup dengan beradaptasi terhadap tantangan geografis, menjadikan mitigasi sebagai bagian dari kehidupan sosial.

XM Broker

Desa Ngampeldento, sebuah wilayah subur di Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menunjukkan potret desa yang dinamis dalam mengoptimalkan potensi lokal. Berada tidak jauh dari ikon pariwisata dunia, Candi Borobudur, desa ini membangun identitasnya melalui sektor pertanian inovatif, terutama sistem agroforestri kopi, seraya merintis jalan di bidang pariwisata berbasis alam. Dengan topografi perbukitan yang menantang sekaligus menjanjikan, Ngampeldento menjadi contoh nyata bagaimana sumber daya alam dan kearifan lokal dapat berpadu untuk menopang kehidupan masyarakat dan membuka peluang ekonomi berkelanjutan di masa depan.

Lokasi Geografis dan Tata Wilayah

Secara geografis, Desa Ngampeldento terletak pada koordinat 7°31′28″ Lintang Selatan dan 110°7′10″ Bujur Timur. Posisinya yang berjarak sekitar delapan kilometer dari Candi Borobudur menempatkannya dalam kawasan penyangga pariwisata strategis. Wilayah desa ini didominasi oleh kontur tanah perbukitan yang subur, sebuah karakteristik umum di Kecamatan Salaman yang menjadikannya lahan ideal untuk perkebunan dan pertanian. Kondisi alam yang hijau dan asri ini menjadi aset utama bagi pengembangan potensi desa, baik di sektor agrikultur maupun pariwisata.Secara administratif, pemerintahan desa berjalan melalui struktur kewilayahan yang terbagi ke dalam enam dusun. Keenam dusun tersebut ialah Dusun Ngablak, Dusun Ngampel, Dusun Pancar 1, Dusun Pancar 2, Dusun Sempad 1 dan Dusun Sempad 2. Setiap dusun memiliki karakteristik dan dinamika sosialnya sendiri yang secara kolektif membentuk komunitas Desa Ngampeldento. Pembagian ini mempermudah koordinasi pemerintahan dan implementasi program pembangunan hingga ke tingkat masyarakat paling dasar.Meskipun memiliki potensi kesuburan tanah yang tinggi, kondisi topografi perbukitan juga membawa tantangan tersendiri. Data kejadian di masa lalu menunjukkan bahwa beberapa area di Desa Ngampeldento, seperti Dusun Ngampel, memiliki kerawanan terhadap bencana alam berupa tanah longsor dan pergerakan tanah, terutama saat curah hujan tinggi. Fakta ini menuntut adanya kewaspadaan konstan dari masyarakat serta perencanaan tata ruang yang cermat oleh pemerintah desa untuk mitigasi risiko bencana, memastikan keamanan warga, dan menjaga keberlanjutan pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut.

Demografi dan Struktur Kependudukan

Desa Ngampeldento merupakan satu dari dua puluh desa yang membentuk wilayah administratif Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Kecamatan Salaman sendiri memiliki luas total 68,87 kilometer persegi. Meskipun data spesifik mengenai luas wilayah dan jumlah penduduk Desa Ngampeldento dari publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru tidak tersedia secara publik pada saat penulisan, struktur sosialnya menunjukkan ciri khas komunitas agraris yang kuat. Kehidupan masyarakatnya sangat terikat pada ritme alam dan siklus pertanian.Sebagian besar penduduk desa menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian dan perkebunan. Pola pemukiman penduduk cenderung mengikuti kontur lahan, berkelompok di area yang lebih landai dan mudah diakses di antara lahan-lahan garapan. Interaksi sosial antarwarga masih sangat erat, diwarnai oleh budaya gotong royong dan kebersamaan yang menjadi fondasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, mulai dari perayaan tradisi hingga kerja bakti untuk kepentingan umum.Sebagai sebuah komunitas, masyarakat Ngampeldento terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Generasi muda mulai melirik peluang di luar sektor pertanian konvensional, termasuk pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta keterlibatan dalam sektor jasa dan pariwisata yang mulai menggeliat. Dinamika ini menciptakan struktur sosial yang lebih beragam, di mana kearifan agraris dari generasi tua bertemu dengan semangat inovasi dari generasi muda, membuka jalan bagi diversifikasi ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa secara keseluruhan.

Tulang Punggung Ekonomi: Inovasi Agroforestri Kopi Hutan Rakyat

Kekuatan ekonomi utama Desa Ngampeldento terletak pada sektor pertaniannya yang inovatif, khususnya melalui penerapan sistem agroforestri kopi hutan rakyat. Praktik ini bukan sekadar metode bertani biasa, melainkan sebuah model pertanian berkelanjutan yang memadukan tanaman kopi dengan berbagai jenis pohon tegakan lainnya dalam satu lahan. Sistem ini menciptakan ekosistem yang menyerupai hutan, di mana tanaman saling mendukung, menjaga kesuburan tanah, dan meningkatkan keanekaragaman hayati. Kopi yang dihasilkan dari sistem ini sering kali memiliki cita rasa yang khas dan berkualitas tinggi karena tumbuh di bawah naungan alami.Potensi signifikan dari sistem agroforestri kopi di Ngampeldento telah menjadi subjek kajian akademis. Sebuah penelitian dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menyoroti nilai ekologis dan ekonomis yang luar biasa dari praktik ini. Menurut riset tersebut, hutan rakyat dengan sistem agroforestri kopi di Desa Ngampeldento memiliki potensi biomassa, simpanan karbon, dan serapan karbondioksida (CO2) yang sangat tinggi. Diperkirakan potensi nilai ekonomi dari serapan CO2 di lahan seluas 20 hektare saja dapat mencapai miliaran rupiah. Hal ini membuka peluang bagi desa untuk berpartisipasi dalam skema perdagangan karbon global, sebuah pasar baru yang menghargai upaya pelestarian lingkungan.Bagi para petani lokal, agroforestri kopi merupakan sumber pendapatan yang andal dan berkelanjutan. Selain menjual biji kopi, mereka juga dapat memanen hasil dari tanaman sela lainnya, seperti buah-buahan atau kayu, sehingga memberikan jaring pengaman ekonomi ketika harga kopi berfluktuasi. Model ini menjadikan pertanian tidak hanya sebagai aktivitas ekonomi, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam mitigasi perubahan iklim. Dengan demikian, agroforestri kopi telah menjadi identitas, motor penggerak ekonomi, sekaligus aset ekologis paling berharga bagi masa depan Desa Ngampeldento.

Gerak Roda UMKM dan Ekonomi Kreatif

Seiring dengan menguatnya sektor pertanian, geliat ekonomi kreatif dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Desa Ngampeldento turut menunjukkan perkembangan yang positif. Inisiatif-inisiatif lokal ini berperan penting dalam diversifikasi sumber pendapatan masyarakat dan memperkaya penawaran desa, terutama di sektor kuliner dan pariwisata. Kehadiran UMKM menjadi bukti bahwa semangat kewirausahaan tumbuh subur di tengah masyarakat, memanfaatkan sumber daya lokal untuk menciptakan nilai tambah.Salah satu contoh nyata dari geliat UMKM di sektor kuliner ialah kehadiran "Warung Sego Welut Pancar". Warung ini menawarkan hidangan khas berupa nasi belut yang telah dikenal oleh masyarakat luas di sekitar Magelang. Keberadaannya tidak hanya menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar tetapi juga mempromosikan Desa Ngampeldento sebagai salah satu destinasi kuliner yang patut dikunjungi. Keunikan cita rasa lokal yang ditawarkan menjadi daya tarik tersendiri, membuktikan bahwa kekayaan gastronomi dapat menjadi pilar ekonomi kreatif yang kuat.Di sisi lain, potensi pariwisata berbasis alam mulai digarap secara serius. Inisiatif ini diwujudkan melalui pendirian Bumi Perkemahan Nirwana Lokajaya di Dusun Ngablak. Fasilitas ini menyediakan ruang bagi kegiatan luar ruangan, seperti berkemah dan outbound, baik untuk kelompok maupun perorangan. Pemanfaatan lanskap perbukitan yang indah sebagai lokasi perkemahan merupakan langkah cerdas untuk menarik pengunjung, terutama dari kalangan pemuda, pelajar, dan komunitas pecinta alam. Rintisan ini menjadi embrio bagi pengembangan ekowisata yang lebih besar di masa depan, yang jika dikelola dengan baik, dapat memberikan dampak ekonomi signifikan bagi desa sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan.

Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan Desa

Roda pemerintahan di Desa Ngampeldento dijalankan oleh struktur pemerintah desa yang aktif dalam mengelola administrasi dan merencanakan pembangunan. Keberadaan situs web resmi desa dengan domain desangampeldento.magelangkab.go.id menjadi salah satu indikator adanya upaya transparansi dan adaptasi terhadap teknologi digital. Melalui platform ini, pemerintah desa dapat menyebarkan informasi penting terkait program, kebijakan, dan data desa kepada masyarakat luas, sekaligus memperkenalkan potensi wilayahnya kepada dunia luar. Kehadiran digital ini merupakan langkah maju dalam tata kelola pemerintahan modern di tingkat desa.Fokus utama pemerintah desa tentunya ialah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program pembangunan. Ini mencakup pembangunan infrastruktur dasar seperti perbaikan jalan desa dan irigasi untuk mendukung aktivitas pertanian, serta program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kapasitas warga. Dalam konteks geografis Ngampeldento, program mitigasi bencana, seperti pembangunan talud atau sosialisasi kesiapsiagaan, juga menjadi prioritas untuk melindungi masyarakat dari risiko tanah longsor.Kolaborasi antara pemerintah desa, lembaga kemasyarakatan seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan partisipasi aktif warga menjadi kunci keberhasilan pembangunan. Musyawarah desa sering kali dijadikan forum untuk menyerap aspirasi dan menentukan arah kebijakan pembangunan secara bersama-sama. Dengan tata kelola yang partisipatif dan transparan, diharapkan setiap program yang dijalankan dapat benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat dan mengarahkan Desa Ngampeldento menuju kemandirian dan kemajuan yang berkelanjutan.

Potensi Tersembunyi dan Arah Pengembangan

Di balik potensi yang telah tergarap, Desa Ngampeldento masih menyimpan berbagai peluang pengembangan yang menjanjikan untuk masa depan. Letaknya yang berdekatan dengan Candi Borobudur merupakan keuntungan strategis yang belum teroptimalkan sepenuhnya. Pengembangan paket-paket wisata terintegrasi yang menawarkan pengalaman "desa penyangga" dapat menjadi arah selanjutnya. Wisatawan dapat diajak untuk tidak hanya mengunjungi candi, tetapi juga merasakan pengalaman otentik pedesaan, seperti belajar tentang proses agroforestri kopi dari hulu ke hilir, mengikuti lokakarya kerajinan lokal, atau menikmati keindahan alam melalui jalur trekking perbukitan.Pengembangan produk turunan dari komoditas utama, yaitu kopi, juga merupakan potensi besar. Saat ini, penjualan mungkin masih didominasi oleh biji mentah (green bean). Ke depan, desa dapat mendorong lahirnya UMKM yang mengolah kopi menjadi produk jadi dengan merek lokal Ngampeldento, seperti kopi bubuk, kopi sangrai (roasted beans) premium, hingga produk minuman kopi siap saji. Peningkatan nilai tambah ini akan secara langsung mendongkrak pendapatan petani dan menciptakan citra (branding) yang kuat bagi desa sebagai salah satu penghasil kopi berkualitas di Magelang.Pada akhirnya, arah pengembangan Desa Ngampeldento menuju sebuah desa agrowisata dan ekowisata yang berkelanjutan tampak sangat realistis. Dengan fondasi ekonomi yang kuat pada sistem agroforestri kopi, didukung oleh rintisan pariwisata alam dan UMKM yang mulai tumbuh, desa ini memiliki semua elemen yang dibutuhkan. Sinergi antara pemerintah desa, kelompok tani, pelaku UMKM, dan pegiat pariwisata akan menjadi faktor penentu untuk mewujudkan visi tersebut, mengubah Ngampeldento menjadi destinasi yang tidak hanya produktif secara ekonomi, tetapi juga lestari secara lingkungan dan kaya akan pengalaman budaya.